5 Keys Leading To Success As A Professional

1. TECHNICAL SKILLS (KETERAMPILAN TEKNIS)

Adalah kemampuan untuk mengapli-kasikan pengetahuan, metoda, atau teknik spesifik dalam bidang spesialisasi tertentu. Keterampilan ini merupakan pemahaman dan kecakapan melakukan aktivitas pekerjaan yang berhubungan dengan bidang khusus atau pekerjaan tertentu.
Keterampilan Teknis biasanya lebih banyak berhubungan dengan keahlian tangan atau fisik lainnya, namun ada juga beberapa keahlian non-fisik yang bersifat teknis, seperti keahlian teknis bagi seorang akuntan dan salesman. Berikut ini adalah beberapa contoh keterampilan teknis :

🟥 Contoh keahlian teknis yang dimiliki seseorang dalam bidangnya masing-masing: ahli bedah, ahli teknik, pemain musik, pemain sepak bola, akuntan, ahli komputer, artis penyanyi, dan sebagainya.

🟥 Contoh keterampilan teknis yang harus dikuasai oleh seorang karyawan akuntansi, mampu membuat : jurnal, rugi laba, neraca, dan sebagainya.

🟥 Contoh keterampilan teknis yang harus dikuasai oleh seorang supervisor IT meliputi : pemrograman, instalasi sistem komputer, pemeliharaan hardware komputer, dan sebagainya.

🟥 Contoh keterampilan teknis yang harus dikuasai oleh seorang sales, misalnya: teknik presentasi, teknik negosiasi, teknik closing, teknik mengatasi pelanggan yang marah, teknik mempengaruhi konsumen, dan sebagainya.

Keterampilan teknis merupakan keterampilan yang paling penting bagi manajer tingkat bawah. Stoner (1996:17) mendefinisikan keterampilan teknis yaitu kemampuan manusia untuk menggunakan metode, teknik, dan pengetahuan mengenai bidang khusus Donnelly, Gibson, dan Ivancevich (1992:49) mendefinisikan keterampilan teknis yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, teknik, dan sumber daya dalam bekerja. Thoha (2004:37) mendefinisikan keterampilan teknis yaitu kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu. Katz dn Mann sebagaimana dikutip Gary Yukl (1994:98 keterampilan teknis) meliputi pengetahuan mengenai metode, proses, prosedur, dan teknik untuk melakukan sebuah kegiatan khusus dan kemampuan untuk menggunakan alat-alat dan peralatan yang relevan bagi kegiatan tersebut.

Robbins (2004:11) mendefinisikan keterampilan teknis adalah pengetahuan dan kemahiran dibidang tertentu. Keterampilan ini dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Bagi manajer tingkat bawah, Hilbert dan Haimann (1991:28) mendefinisikan keterampilan teknis yaitu pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaa-pekerjaan utama dalam wilayah tanggung jawabnya (The knowledge of and ability to perform the actual jobs within the area responsibility of supervisor). Agus Dharma (2001:19) menambahkan bahwa keterampilan teknis adalah pengetahuan tentang segi-segi dari pekerjaan yang dilaksanakan orang-orang dibawahnya. Secara lebih operasional Maman Ukas (1999:98) mengatakan bahwa keterampilan teknis adalah:

Kecakapan menangani atau menghendel suatu masalah melalui penggunaan peralatan, prosedur, metode, dan teknik dalam proses operasional terutama menyangkut manusia kerja yang berhubungan dengan alat – alat yang harus digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan teknis adalah keterampilan untuk melaksanakan tugas pekerjaan tertentu dari suatu bidang yang menjadi tanggung jawabnya melalui penggunaan metode/teknik, prosedur dan peralatan.

2. MANAGERIAL SKILL (KETERAMPILAN MANAJERIAL)

Merupakan keterampilan mengelola diri sendiri dan bersosialisasi dengan orang lain yang didasarkan pada nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan seseorang, termasuk didalamnya tentang pola pikir (mindset), sistem kepercayaan (belief system), kematangan emosi (emotional maturity) dan kepercayaan diri (self confidence) seseorang.

Soft-skill bersifat intangible, kecakapannya tidak bisa diukur tapi pengaruhnya dapat dirasakan, dan kadar kualitasnya bisa disadari atau tidak disadari oleh seseorang.

Belajar mengemudikan mobil adalah keterampilan teknis dan cara kita bereaksi ketika ada orang melintas atau menyebrang di depan mobil saat mengemudi, adalah keterampilan soft-skill. Apakah kita akan menabrak orang yang melintas itu, atau mendampratnya dengan kata-kata kasar, atau kita mengerem-nya secara mendadak tanpa melihat situasi di belakang, tergantung seberapa baik kemampuan soft-skill kita.

Dalam keterampilan manajemen, yang termasuk dalam keterampilan soft-skill diantaranya adalah kemampuan untuk me-manage diri sendiri, memanage waktu, memanage tim kerja, memimpin, memotivasi, mengelola konflik, berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama, menumbuhkan partisipasi, memberdayakan rekan kerja dan bawahan, dan lain-lain.

3. INTERPERSONAL SKILL (KETERAMPILAN INTERPERSONAL)

Kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal skill adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan untuk berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.

Ahli lainnya mengatakan bahwa interpersonal skill (keterampilan interpersonal) adalah suatu keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Bagimana seseorang mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain.

Adapun beberapa interpersonal skill (keterampilan interpersonal), antara lain :

🟥 Keterampilan listening (mendengarkan) : Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima pesan, salah satunya ialah mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah menggunakan alat pendengaran (telinga) , tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerimaan pesan lainnya. Berikut ini ada empat alasan utama mengapa orang perlu mendengarkan :

  • Untuk memahami dan memperoleh informasi : Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses, baik secara pribadi maupun konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai informasi berarti menguasai sumber daya. Memahami perintah, memahami pesan, memahami kebutuhan orang lain, menggali lebih banyak informasi dibutuhkan sebagai modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi kemampuan utama untuk dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.
  •  Analisis terhadap kualitas Informasi : Kemampuan seseorang untuk dapat menganalisis informasi dibutuhkan agar dapat bertindak tepat. Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.
  • Membangun dan memelihara hubungan : Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan komunikasi interpersonal. Banyak survey telah membuktikan bahwa orang yang memiliki kemampuan untuk mendengar dengan efektif memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang kurang mampu untuk mendengarkan akan memperburuk hubungan atau setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik
  • Menolong orang lain : Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain dan pada akhinya, dapat menolong orang lain. Pada saat seseoramg mau mendengarkan dan memberikan perjhatian yang tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hamper sebagian besar masalah kita telah dapat ditolong, atau minimal dapat memberikan pola atau prespektif yang baru tentang kita dapat menghadapi masalah yang kita hadapi.

🟥 Keterampilan providing feedback (memberikan umpan balik) : Umpan Balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap anda atau orang lain.

🟥 Keterampilan persuading (membujuk) : Persuading (membujuk) adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang.

🟥 Keterampilan resolving conflicts adalah kemampuan untuk mengatasi konflik dengan orang lain.


10 CARA MENINGKATKAN INTERPERSONAL SKILL ANDA:

Smile.

Sedikit orang yang ingin berada di sekitar seseorang yang selalu terlihat tak bahagia. Lakukan yang terbaik untuk menjadi seseorang yang friendly dan antusias dengan rekan-rekan kerja anda. Bangun sikap positif dan ceria mengenai pekerjaan dan mengenai kehidupan. Seringlah tersenyum. Energi positif yang anda pancarkan akan menarik yang lain kepada anda

BE APPRECIATIVE.

Carilah satu hal positif tentang setiap orang yang anda bekerja sama dan biarlah mereka mendengarnya. Jadilah murah hati dengan pujian dan kata-kata yang mengobarkan semangat. Ucapkan terima kasih ketika seseorang menolong anda. Buatlah kolega anda merasa diterima ketika mereka menelepon atau datang ke kantor anda. Jika anda membiarkan orang lain mengetahui bahwa mereka dihargai, mereka akan mau memberikan yang terbaik untuk anda.

APPRECIATE OTHERS.

Perhatikanlah orang lain. Cermatilah apa yang sedang terjadi dalam kehidupan orang lain. Ketahuilah momen-momen bahagia mereka, dan tunjukkanlah perhatian dan simpati pada situasi-situasi sulit seperti waktu sakit atau kematian. Buatlah eye contact dan ingatlah orang dari nama pertama mereka. Tanyakan yang lain akan opini-opini mereka.

BE AN ACTIVE LISTENER.

Latihlah mendengarkan dengan aktif. Untuk mendengarkan dengan aktif adalah dengan mendemonstrasikan bahwa anda memang mau untuk mendengar dan mengerti akan pandangan orang lain. Itu berarti menegaskan kembali, dengan bahasa anda sendiri, apa yang orang lain telah katakan. Dengan cara ini, anda mengetahui bahwa anda mengerti apa yang mereka maksudkan dan mereka mengetahui bahwa respon anda melebihi lip service. Rekan-rekan kerja anda akan menghargai mengetahui bahwa anda benar-benar mendengarkan dengan apa yang telah mereka katakan.

BUILD TEAMWORK.

Ciptakanlah lingkungan yang mengajak orang lain untuk bekerja sama. Perlakukanlah setiap orang dengan sama, dan jangan bermain `siapa yang favorit.` Hindari berbicara tentang orang lain di belakang mereka. Tindak lanjutkan apa yang orang lain sarankan atau minta. Ketika anda membuat pernyataan atau pengumuman, pastikan bahwa anda telah dimengerti. Jika rekan-rekan anda melihat anda sebagai seseorang yang solid dan fair, mereka akan mempercayai anda.

HANDLE CONFLICTS.

Ambillah sebuah langkah mudah untuk membawa kebersamaan, dan menjadi seseorang yang menangani konflik-konflik ketika akan terjadi. Pelajari bagaimana menjadi mediator yang efektif. Jika ada rekan-rekan kerja yang ber-cekcok mengenai permasalahan personal atau professional, aturlah agar kedua pihak duduk bersama dan bantu mengatasi perbedaan mereka. Dengan mengambil peranan memimpin, anda akan mendapatkan respek dan kekaguman dari orang sekitar anda.

COMMUNICATE CLEARLY.

Perhatikanlah apa yang anda katakan dan bagaimana anda mengatakannya. Seorang komunikator yang jelas dan efektif menghindari salah pengertian dengan rekan-rekan kerja, kolega-kolega, dan rekan sejawat anda. Kelancaran verbal anda memproyeksikan gambaran akan intelijensi dan kedewasaan, tidak peduli berapa pun usia anda. Jika anda tetap mengeluarkan semua apa yang ada di pikiran anda, orang tidak akan terlalu menaruh perhatian dengan kata-kata ataupun opini anda.

BRING HUMOUR AND POSITIVE ENERGY.

Janganlah takut untuk menjadi lucu ataupun pandai. Banyak orang yang mau berada di dekat orang-orang yang bisa membuat mereka tertawa. Gunakanlah rasa humor anda sebagai alat efektif untuk menurunkan batas dan menghimpun perhatian orang.

BE OBJECTIVE.

Empati berarti menjadi mampu untuk menaruh diri anda dalam sepatu orang lain dan mengerti apa yang mereka rasakan. Cobalah untuk melihat situasi dan respon-respon dari perspektif orang lain. Ini bisa terjadi dengan tetap berhubungan dengan emosi-emosi anda sendiri; orang-orang yang menghindari perasaan mereka sendiri terkadang menjadi sulit untuk ber-empati dengan orang lain.

FOCUS ON OPPORTUNITIES, NOT COMPLAINTS.

Tidak ada yang lebih buruk dibandingkan seorang pengeluh yang kronis ataupun perengek. Jika anda harus mengemukakan tentang sesuatu, simpanlah itu dalam buku harian anda. Jika anda harus mengungkapkan dengan kata-kata keluhan-keluhan anda, ungkapkan kepada teman terdekat anda dan keluarga saja, dan jadikanlah singkat. Bagikan itu kepada semua orang sekitar anda atau yang lainnya dan anda akan mendapatkan reputasi buruk.


4. Personal Power (Kekuatan Pribadi)

Mengapa orang-orang tertentu mampu mencapai kesuksesan, sementara ada pula yang tidak kunjung sukses ? Semua orang ingin mencapai kesuksesan, akan tetapi hanya sedikit yang tahu bagaimana caranya untuk sampai ke sana. Salah satu kunci untuk mencapainya adalah kekuatan pribadi (personality power).

Bekal pertama yang harus Anda miliki dalam rangka membangkitkan kekuatan untuk dipergunakan menapaki perjalanan mencapai kesuksesan adalah keterampilan teknis, agar seseorang mampu melaksanakan pekerjaan pada bidang-bidang tertentu.

Setelah itu Anda harus memiliki keterampilan manajerial, yaitu keterampilan konseptual untuk memanfaatkan berbagai macam sarana dan fasilitas yang menjadi pendukung bidang pekerjaan Anda. Selanjutnya keterampilan yang tidak boleh Anda lupakan adalah keterampilan interpersonal, yang dapat diperlihatkan secara nyata dalam mengadakan kerjasama, bernegosiasi, lobbying, membangun jaringan kerja, dan sebagainya.

Keterampilan yang telah dijabarkan di atas barangkali sudah diketahui dengan baik. Namun ada dua hal yang acap kali dilupakan; yaitu hadir dengan citra diri yang benar (right image) dan kekuatan pribadi secara optimal.


Menampilkan Kekuatan Pribadi

Kekuatan pribadi berkaitan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Langkah pertama adalah bagiamana mempengaruhi orang lain langsung pada pandangan pertama. Pertama-tama yang dapat Anda lakukan adalah memperlihatkan perhatian yang tulus kepada orang-orang dan lingkungan di sekitar Anda. Perhatian yang Anda berikan dapat menjadi daya dorong bagi timbulnya suatu kekuatan untuk selalu bersikap positif dan tampil dengan kesan yang menyenangkan.


Dua Puluh Cara Membangun Kekuatan Pribadi

Berikut ini adalah dua puluh cara yang dapat kita latih dan kita biasakan untuk membangun kekuatan pribadi. Diringkaskan dari materi oleh Coaching and Leadership International Inc, dengan penyesuaian dalam sistem keyakinan sebab kekuatan pribadi dibangun di atas fondasi keyakinan. 

Apa yang Kita Pikirkan Menjadi Kenyataan.

Percayalah kepada Tuhan dan Rasul-Nya. Seluruh potensi kemampuan yang kita butuhkan telah ada dalam diri kita sendiri. Tugas kita adalah membuka kunci-kuncinya.

Putuskanlah Apa yang Kita Inginkan di Dalam Hidup.

Pilihlah apa yang kita inginkan untuk terjadi di dalam hidup kita, lalu tetapkanlah rencana tindakan untuk mencapainya, dan lakukanlah dengan ketetapan hati untuk tak pernah berhenti.

Milikilah Keberanian.

Jangan biarkan rasa takut dan khawatir menjadi penghambat kita. Temukanlah sumber-sumber ketakutan kita dan singkirkanlah segera.

Bangunlah Integritas.

Jujur dan terbukalah secara total kepada diri sendiri dengan mendengarkan intuisi dan hati nurani. Jangan biarkan ego rendah kita mengatur dan mengendalikan hidup kita.

Jadilah Positif.

Singkirkanlah apapun dan siapapun yang negatif dari kehidupan kita. Jika sesuatu atau seseorang yang negatif tak beranjak pergi dari hidup kita, maka jagalah jarak sejauh mungkin darinya tanpa memutuskan hubungan kepentingan dan silaturahim.

Tingkatkanlah Kualitas Komunikasi.

Pelajarilah terus keahlian menulis, public speaking, dan selling skill. Pelajarilah teknik-teknik berkomunikasi yang mendemonstrasikan bahwa kita ada di pihak mereka yang kita ajak berkomunikasi.

Peliharalah Rasa Urgensi.

Kembangkanlah rasa urgensi untuk mencapai reputasi tentang kecepatan, akurasi dan kualitas kerja, prioritas, dan tindak lanjut.

Jadikanlah Sikap Melayani Sebagai Cara Hidup.

Persepsilah siapapun orang di dalam hidup kita sebagai pelanggan kita dan temukanlah apa yang dibutuhkan oleh hati mereka.

Teruslah Berkeinginan untuk Bekerja dengan Cerdas.

Bekerjalah tidak hanya keras tapi juga cerdas. Biasakanlah menerima tugas dan pekerjaan yang orang lain tak mau mengerjakannya. Bertanggungjawablah 100% tentang pekerjaan kita.

Perbaharuilah Keahlian Secara Kontinyu.

Keahlian yang makin meningkat dibutuhkan untuk mencapai target, tujuan, dan cita-cita yang semakin besar dan tinggi sebab kendala, hambatan, dan masalah bergerak dengan cara yang sama.

Miliki Keyakinan.

Yakinlah bahwa orang lain serta segala keadaan fisik dan mental berpihak kepada kita dan menginginkan kita berhasil. Keberpihakan itu mungkin tersurat dan mungkin juga tersirat.

Jadilah Ahli.

Informasi adalah kekuatan. Jadilah ahli di dalam sesuatu dan buatlah orang lain mengetahuinya tanpa menjadi sombong dan besar kepala.

Hiduplah dengan Rapi dan Terorganisir.

Jagalah kesimbangan dalam enam area kehidupan, yaitu spiritual, pengembangan diri, hubungan sosial, karir/bisnis/keuangan, lingkungan fisik serta kesehatan, dan keluarga.

Kembangkan Kemampuan Inovatif Otak.

Latihlah otak kita untuk makin inovatif dengan berbagai latihan, cara, dan sarana.

Jadilah Pembangun Tim.

Jadikanlah setiap orang di sekitar kita sebagai sumber daya manusia. Pandanglah mereka sebagai makhluk pembelajar. Belajarlah untuk mencintai mereka dan belajarlah untuk dicintai mereka.

Tampil Sepadan dengan Jati Diri.

Keindahan sisi luar kita adalah cerminan dari keindahan sisi dalam kita.

Kendalikan Masa Depan.

Ambillah segala kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Bantu Orang Lain Tumbuh.

Jadilah coach untuk siapapun orang di sekitar kita dengan cara membantu mereka menemukan keindahan, kebaikan, dan kebenaran pada segala sesuatu.

Jadilah Murid Alam Semesta.

Pahamilah hukum-hukum alam semesta yang mengatur kehidupan dan selaraskanlah diri kita dengan hukum-hukum itu.

Percaya Diri.

Hindari berlindung di balik alasan tapi percayalah bahwa apapun yang terjadi hanya terjadi karena suatu alasan.


V. The Right Image (Tampil dengan Citra Diri yang Benar)

 Penampilan Anda Adalah Kepribadian Anda 

Clothes make the man. I believe that. You say to me you want to go shopping, you want to buy clothes, but you don’t know what kind. You leave that hanging in the air, like Im supposed to fill in the blank. That to me is like asking me who you are… and I dont know who you are.

Kutipan di atas merupakan celotehan seorang sopir limosin yang mengobrol dengan Tom Hanks dalam sebuah film komedi klasik tahun 90an, Joe Versus The Volcano. Sayang sekali film itu sendiri tidak pernah dianggap populer, apalagi masuk ke jajaran box office, karena cukup satu baris sederhana tersebut menyimpan dua  rahasia glosifikasi bagi Anda yang ingin memperbaiki persepsi orang akan diri Anda. tersebut.

Penampilan adalah bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang, dan juga meupakan sarana komunikasi antara seorang individu dengan individu lainnya. Tampil menarik dapat menjadi salah satu kunci sukses dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Orang lain akan merasa nyaman, betah, dan senang dengan penampilan diri yang enak dipandang mata. Berpenampilan menarik bukan berati mewah, tetapi tergantung pada diri individu itu sendiri dalam kaitannya pengembangan diri seutuhnya secara baik.

Penampilan mengandung pengertian, diantaranya:

🟥 Kesempurnaan penampilan berbusana

🟥 Detil-detil penampilan tubuh dari ujung rambung sampai dengan ujung kaki (personal Grooming)

🟥 Bahasa tubuh selaras busana dan sesuai etiket

🟥 Tata karma dalam berperilaku.


Penampilan Selaras Profesi 

Perlu diingat dalam upaya memperlihatkan penampilan yang baik bahwa busana dan asesoris yang Anda kenakan tidak harus mahal atau bermerek kelas dunia, melainkan harus rapih, bersih, sesuai dengan situasi dan kondisi serta tujuan pertemuan. Khusus untuk penampilan di dalam lingkungan kerja, busana dan asesoris yang dikenakan lebih mementingkan faktor kualitas dibandingkan faktor fashionnya, dengan berpatokan pada keserasian berbusana dengan lingkungan di mana Anda berada. Untuk hal tersebut akan dijabarkan berbagai faktor yang perlu Anda pahami guna memilih dan memadu busana yang akan Anda kenakan secara serasi dan seimbang di Bab “Busana Selaras Profesi dengan The Straight A-Image Formula”. 🦋

Leave a comment